Free Kakashi Cursors at www.totallyfreecursors.com
Free Gatenmaru ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Arizal Sandi Disconnected: Hilang Jabatan

Pages

Dari pada Bengong mending liat BLOG guee :D :D :D

This Blog is so so so far from PERFECT ! :)

Silahkan Pilih Warna Latar Blog ini Sesuai Dengan kenyamanan Yang Anda Suka




Senin, 18 November 2013 di 09.11 Diposting oleh Mohammad Arizal Sandi 0 Comments

     Selayaknya Pak Uban dinobatkan sebagai PNS (pegawai negeri sipil) teladan. Hampir seluruh hidupnya, jiwa raganya, waktunya, pikirannya, bahkan kepentingan keluarganya di persembahkan demi menunaikan tugas negara. Tak jarang dia membawa pekerjaan kerumah, mengorbankan waktu istirahatnya demi melayani rakyat.
   
     Selaku abdi negara, pak Uban benar-benar jujur dan bersih. Hanya gaji bulanan yang dimakannya, uang yang meragukan saja dia tolak apalagi korupsi. Anak-anak istrinya hidup dengan amat sederhana. Benda berharga dirumahnya hanya sepeda motor butut, itupun kreditan. Sikap yang terlalu bersih adalah satu-satunya karakter yang membuatnya kurang disenangi sebagian orang. "Dia orang baik,sayangnya tidak mau bekerja sama!" komentar teman-teman sekantornya.

     Pak Uban mengabdi disebuah kota kecil. Jauh dari publikasi hingga puluhan tahun pengabdiannya tak kunjung diberi penghargaan. Walaupun demikian, dia tetap ikhlas mengabdi. "Ganjaran itu dari Allah", ujarnya tersenyum. Berdasarkan golongan kepegawaian, pengalaman kerja,prestasi, dan kualitas, Pak Uban berhak menduduki jabatan begengsi di kantor itu. Jabatan itu posisi tertinggi secara administrasi kantor, hanya kepala kantor yang di atasnya.

     Disini dia membayar mahal untuk kejujurannya. Kepala kantor tidak mau memproses berkasnya ke Jakarta, malah orang yang tidak layak secara golongan kepegawaian dan tidak memenuhi syarat yang dia ajukan untuk naik jabatan. Mudah ditebak! Orang yang tak berhak, tak cakap, dan tak berkualitas itu yang dilantik karena dia dapat diajak bekerja sama memanikan proyek - proyek. Pak Uban pun tercampak sebagai pegawai biasa.

     Hal itu menjadi pukukan hebat bagi Pak Uban. Dia dilanda rasa sedih mendalam, pikirannya tertuju pada masalah jabatan saja. Akibatnya , dia tidak bisa tidur, kesehatanya menurun hingga sakit-sakitan. Dikemudian hari, pria baik itu meninggal dunia. Walaupun sempat hidup susah, dia meninggal dalam kejujuran. Inilah warisan berharga untuk keluarganya.

Hikmah yang dapat ktia ambil dari pesan ini :
  • Bahagia itu pilihan, dan kebahagian itu dipilih dengan setia berperilaku jujur dan bersih.
  • Boleh saja kehilangan jabatan, asal tidak kehilangan kebahagiaan

0 Responses so far.

Posting Komentar

    About Me

    Foto Saya
    Mohammad Arizal Sandi
    Lihat profil lengkapku

    Followers