- Kemenangan yang membahagiakan diperoleh dengan perjuangan yang berat dan penuh dengan kesabaran
- Orang bahagia lebih bernyali menghadapi resiko kehidupan
Teman berbeda dengan Sahabat, yang akan aku tunjukan disini adalah para Sahabatku yang selama ini menuntun langkahku dalam senang maupun susah , mereka yang ikhlas mereka yang tulus mengantarkan ku sampai saat ini, sekali lg ini adalah Sahabatku, mungkin di antara kalian yang membaca ini kenal denganku dan aku tidak bermaksud mendiskriminasi kalau kamu itu bukan sahabatku , tetapi waktu yang membawa ingatanku kepada orang orang yang akan kutampilkan disini, dengan kalian mengenalku saja, maka aku akan berusaha untuk lebih mengenalmu... maafkan aku jika banyak kekurangan selama ini dalam mengenalmu...
Sekarang saya ingin mengingat-ingat kembali jaman saya kecil dulu, yak namanya "Galasin" atau bisa juga disebut sebagai gobak sodor,adang-adangan atau yang lainya hehe. Buat yang belom tau cara mainya, saya akan menjelaskannya :
Berikut ini adalah daftar pesulap legendaris :
Menurut saya ini adalah mainan-mainan legendaris anak taun 90-an ,gimana engga setiap ngeliat mainan-mainan ini jadi senyum-senyum sendiri membayangkan betapa indah nya masa kecil kita itu dimana hari-hari cuma main tanpa kepikiran tugas , gak kayak sekarang yang tugas kuliah banyak banget! haha D: . Nih mainan jaman dulu yang bikin saya senyum-senyum sendiri,cekidot :
Selain AKB48, masih banyak idol grup idol grup lainya yang menurut saya ga kalah kerennya, baik dari segi penampilan, kostum, aksi panggung, dan lain-lain. Langsung aja ini mereka ......
Naruto : “Teman adalah orang yang menyelamatkankudari neraka yang bernama kesepian"
Luffy : "Teman adalah harta karun yang paling berharga"
Sasuke : "Aku pernah kehilangan semuanya. Aku tak mau lagi, melihat teman yang berharga bagiku tewas di hadapanku"
Kakashi: "Aku akan melindungi kalian walaupun nyawaku taruhannya. Aku takkan membiarkan teman-temanku terbunuh"
Gon : "Untuk menjadi Teman itu tanpa syarat"
Yugi : "Kekuatan Teman lah yang memberiku kemenangan"
Obito : "Orang yang melanggar aturan memang di sebut sampah. Tapi orang yang tidak menghargai temannya, lebih rendah dari sampah"
Patrick : "Persahabatan selamanya dan tak akan pernah terlupakan"
Sai : "Membantu saat teman kesulitan. Di buku tertulis, itulah teman sejati"
Erza : "janganlah mati untuk temanmu, tapi hiduplah untuk temanmu"
Gaara : "Aku Menganggapmu sebagai temanku. Dulu teman hanyalah sebuah kata bagiku, tidak lebih dari itu.Tetapi setelah bertemu denganmu, aku mengerti bahwa kata itu sangatlah penting"
Nobita : "Mungkin memang kedudukanku berbeda dengan pangeran. Tapi, kalau Teman, sudah sewajarnya harus saling membantu kan ?"
Sano : "Aku lebih baik mati daripada mengecewakan semua teman-temanku"
Nami : "Tidak peduli berapa besar uang yang di butuhkan, kita harus rebut teman kita kembali !"
Mr. 3 : "Saat dimana kau merasa aman di dekat seseorang, artinya mereka sudah seperti teman"
Spongebob: "kalau uang bisa membuatku melupakan sahabat terbaikku, maka aku lebih memilih untuk tidak punya uang sama sekali"
Sonoko : "Persahabatan adalah Merasakan kehangatan satu sama lain. Jika persahabatan hanya berdasarkan kenyamanan dan hati yg keras bagai baja, kau tidak akan merasakan kehangatan itu"
Hyuga : "Ternyata dalam pesepak bolaan.Tanpa terasa, aku bisa mendapatkan banyak Teman"
Ichigo : "Aku bukan melakukan ini sebagai agen Shinigami, tapi aku melakukan ini demi menolong teman-temanku"
Usopp : "Ada saat nya seorang laki-laki harus berdiri melawan, yaitu ketika impian sahabat nya ditertawakan"
Ueki : "Impian itu, kalau kau punya sahabat dan kau bisa berbagi kebahagiaanmu dan merayakannya bersama-sama"
Conan : "Keren itu adalah orang yang mempercayai teman dan tidak akan berkhianat"
Doramed : "Lebih baik di bilang murid gagal daripada harus membuang teman!"
Elfman : "Kau boleh menyebutku sampah! Tetapi aku tidak akan memaafkanmu jika kau menyebut teman-temanku sampah!"
Rukia : "Jika kau terluka, lalu aku akan membantumu! Jika kau tak bisa bergerak, lalu aku akan menggantikanmu bertarung! Jika kau menderita, lalu aku akan menanggung penderitaanmu! Kita teman, kan?!"
Gray Fullbuster : "Maaf, tapi tidaklah penting kalau kau seorang wanita atau anak-anak. Aku tak bersikap lunak pada siapapun yang melukai teman-temanku"
Kira Yamato : “Apa yang dapat melindungi anda, jika satunya senjata Anda adalah emosi Anda. Temanmu lah yang dapat melindungimu”
Alangkah geramnya pak Tani mendapati cangkul miliknya raib di gudang. Padahal pagi itu dia akan pergi ke sawah, karena sudah tiba waktunya untuk bertanam. "Tak diragukan lagi, pasti Pak Beruk yang mencuri cangkulku! Dia memang iri pada kita," ujar Pak Tani berapi- api pada istri nya. Tak sanggup menahan kekecewaan, Pak Tani mulai pasang muka masam pada tetangganya itu.
Pak beruk pun jadi salah tingkah. Dia mencoba menyapa, tapi Pak Tani berpaling muka. Tidak ada sapaan balasan yang menyenangkan hati. "Sapaannya itu bertujuan mengejek. Saya tahu itu," ujar Pak Tani. Setelah setiap salamnya tidak diperdulikan, Pak Beruk mulai memberikan senyuman.Tapi Pak Tani malah melengos saja. "Dia sengaja mencibir saya yang tidak bisa agi kesawah," asalan Pak Tani.
Tak tahu lagi harus bagaimana, Pak Beruk memilih diam saja. Dia pikir Pak Tani butuh waktu untuk menenangkan diri. Jadi, dia mendiamkan mungkin itu pilihan terbaik. Namun, lain halnya pandangan Pak Tani, "Tuh, dia diam-diam saja. Itu pertanda benar bahwa dia pelakunya. Tak salah lagi! Orang jahat memang jadi serba salah".
Kalap karena ditelan badai prasangka, Pak Tani melakukan tindakan ceroboh. Diam-Diam dia meracuni beruk (monyet pemanjat kelapa) milik tetangganya itu. Pagi harinya, dari rumah sebelah terdengar teriakan histeris dan tangisan keras. Pak Beruk sekeluarga bertangisan melihat beruk andalan mereka untuk mencari nafkah telah terbujur kaku. Padahal Pak Beruk tak punya sawah ladang atay keterampilan selain memetik kelapa dengan bantuan beruk. Masa depan keluarganya tengah terancam.
Sementara itu, Pak Tani malah terhibur dan mulai tersenyum "Sukurin! Rasain sakitnya dianiaya tetangga!" Sambil terkekeh dia mulai merapikan tumpukan jerami. Tapi... Aduh! Dia justru mendapatkan cangkulnya disana.
Dari cerita di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa :
Akhir tahun 2010, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia secara terbuka mengusulkan agar bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa resmi ASEAN. Setahun sebelumnya, delegasi DPR RI juga telah mengutarakan usul serupa. Indonesia pun secara resmi telah mengusulkan amandemen statuta ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) agar bahasa Indonesia masuk dalam bahasa kerja AIPA, tentu saja selain Bahasa Inggris.
Pejabat Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan ada 45 negara di dunia yang mengajarkan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah luar negeri, misalnya Australia, Amerika Serikat, Kanada dan Vietnam. Di Australia, bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat di mana tercatat sekitar 500 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia. Di Vietnam, sejak akhir 2007, Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City telah mengumumkan secara resmi bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua. Jadilah Vietnam sebagai anggota ASEAN pertama yang menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kedua di negaranya. Bahasa Indonesia di Vietnam disejajarkan dengan bahasa Inggris, Prancis, dan Jepang, sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan.
Bagaimana di Negeri sendiri ???
Itulah "sedikit" perjalanan bahasa Indonesia di mata dunia. Tetapi, bagaimana dengan kenyataan faktual di Indonesia sendiri? Pusat bahasa Kemendiknas RI melaporkan bahwa minat masyarakat Indonesia untuk belajar mahir berbahasa Indonesia kalah jauh dibandingkan keinginan masyarakat untuk mahir berbahasa asing. Bahasa Indonesia tidak terlalu diminati alias sedang mengalami "penurunan". Dengan kata lain, bahasa Indonesia tidak dianggap penting untuk dipelajari dan hanya dijadikan bahasa "keseharian" yang dipelajari secara alamiah karena faktor lingkungan. Demikian pula dengan sikap positif masyarakat Indonesia terhadap bahasa Indonesia yang berada di peringkat ketiga, tertinggal dibanding bahasa asing dan bahasa daerah. Kenyataan itu menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia belum dapat menjadi lambang supremasi bahasa di tanah air sendiri. Usulan para petinggi negeri ini untuk menjadikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang “lebih besar” rasanya beraroma sebagai usulan yang bersifat pencitraan Indonesia di mata luar negeri.
Bahasa Indonesia akan menjadi komoditas politik luar negeri untuk mencari dan menguatkan posisi Indonesia di "ruang lingkup" internasional. Hal itu tidak salah, bahkan menunjukkan “keunggulan” bahasa Indonesia. Tetapi, tindakan tersebut perlu "diimbangi" dengan penguatan penguasaan bahasa Indonesia di dalam negeri. Dengan penguatan bahasa Indonesia di semua lini kehidupan akan menciptakan bahasa Indonesia yang "baik". Selain itu, negara pun mesti mendorong secara aktif upaya alihbahasa karya-karya intelektual Indonesia ke dalam bahasa internasional agar masyarakat dunia mengenali "keahlian" para pengguna bahasa Indonesia dan tertarik untuk mempelajari. Kita harus mengakui bahwa saat ini bahasa Indonesia belum menduduki peringkat "yang banyak diminati" sebagai bahasa utama dari dunia akademik sampai dunia hiburan.
Tidak pantaskah bahasa Indonesia untuk "Go-Internasional" ? Secara nasionalis, harus dijawab bahwa bahasa Indonesia sangat layak dijadikan pendamping bahasa internasional. Tetapi jawaban tersebut harus disikapi secara realistis dengan disertai tindakan nyata dan bukan sikap nasionalisme semata, misalnya dengan mempromosikan kemahiran berbahasa Indonesia bagi orang Indonesia. Para sarjana lulusan perguruan tinggi harus memiliki "keahlian" mahir berbahasa Indonesia. Bukankah peraturan semacam itu sudah diterapkan untuk penguasaan bahasa Inggris? Tujuan dari "pengkualifikasian" mahir berbahasa Indonesia ialah untuk menciptakan kemahiran berbahasa Indonesia secara sistematis dan "menyeluruh". Selama ini, kemahiran berbahasa Indonesia hanya diperoleh secara alamiah, kecuali bagi para pelajar yang mengarahkan minat studinya pada bidang bahasa Indonesia.
Note : = Kata-kata yang sudah diperbaiki