Banyak fans 48family saat ini, lebih spesifik, fans JKT yang masih tidak tahu/kurang tahu dengan masa lalu AKB48 yang kelam. Jadi, mengutip dari sebuah sumber, saya akan menceritakan (lebih tepatnya mentranslate) sejarah AKB48…
sumber
Hubungan Kepemimpinan, Komunikasi, Motivasi, Konflik, dan Pengembangan Karir terhadap kinerja karyawan
BAB 1 – Teori
-Bab 1.1 Kepemimpinan
Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
* Iklim yang terdapat dalam organisasi.
-Bab 1.2 Komunikasi
Menurut William R. Rivers dkk.:
Komunikasi Massa dapat diartikan dalam dua cara:
1. Komunikasi oleh media.
2. Komunikasi untuk massa.
Namun, Komunikasi Massa tidak berarti komunikasi untuk setiap orang. Pasalnya, media cenderung memilih khalayak; demikian pula, khalayak pun memilih-milih media.
-Bab 1.3 Motivasi
Teori Motivasi Berprestasi
David McClelland menjelaskan tentang keinginan seseorang untuk mencapai kinerja yang tinggi. Hasil penelitian tentang motivasi berprestasi menunjukkan pentingnya menetapkan target atau standar keberhasilan. Karyawan dengan ciri-ciri motivasi berprestasi yang tinggi akan memiliki keinginan bekerja yang tinggi. Karyawan lebih mementingkan kepuasan pada saat target telah tercapai dibandingkan imbalan atas kinerja tersebut. Hal ini bukan berarti mereka tidak mengharapkan imbalan, melainkan mereka menyukai tantangan.
Ada tiga macam kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu:
• Kebutuhan berprestasi (Achievement motivation) yang meliputi tanggung jawab pribadi, kebutuhan untuk mencapai prestasi, umpan balik dan mengambil risiko sedang.
• Kebutuhan berkuasa (Power motivation) yang meliputi persaingan, mempengaruhi orang lain.
• Kebutuhan berafiliasi (Affiliation motivation) yang meliputi persahabatan, kerjasama dan perasaan diterima.
Dalam lingkungan pekerjaan, ketiga macam kebutuhan tersebut saling berhubungan, karena setiap karyawan memiliki semua kebutuhan tersebut dengan kadar yang berbeda-beda. Seseorang dapat dilatihkan untuk meningkatkan salah satu dari tiga faktor kebutuhan ini. Misalnya untuk meningkatkan kebutuhan berprestasi kerja, maka karyawan dapat dipertajam tingkat kebutuhan berprestasi dengan menurunkan kebutuhan yang lain.
-Bab 1.4 Konflik
Teori Konflik Karl Marx tentang pertentangan kelas
Teori ini terutama didasarkan pada pemikiran karl Marx yang melihat masyarakat berada dalam konflik yang terus-menerus di antara kelompok atau kelas sosial. Dalam pandangan teori ini, konflik masyarakat dikuasai oleh sebagian kelompok atau individu yang mempunyai kekuasaan dominan. Selain Marx dan Hegel, tokoh lain dalam pendekatan konflik adalah Lews Coser.
Dengan demikian tampaklah bahwa ada pembagian yang jelas antara pihak yang berkuasa dan pihak yang di kuasa. Keduanya itu mempunyai kepentingan yang berbeda dan bahkan mungkin bertentangan
-Bab 1.5 Pengembangan karir
Pandangan Anne Roe
Menekankan mengenai unsure perkembangan dalam pilihan karir, lebih-lebih corak pergaulan dengan orangtua semasa kecil dan pola pendidikan yang diterapkan oleh orangtua terhadap anak kecil. Roe menekankan dampak dari pengalaman-pengalaman anak-anak kecil dalam lingkungan keluarga inti terhadap perkembangan kepribadian anak selanjutnya, khusunya terhdapa aspek perkembangan jabatan. Roe mengolongkan jabatan-jabatan atas 2 kategori dasar, yaitu jabatan yang berorientasi pada kontak dengan orang lain (person oriented), dan yang berorientasi dengan benda-benda (non-person oriented).
Bab 2 – Isi
-Bab 2.1 Kepemimpinan
Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain : Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa. Sebab-sebab munculnya pemimpin Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain:
a.Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin.
b.Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
c. Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
-Bab 2.2 Komunikasi
Komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
-Bab 2.3 Motivasi
Kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh virus mental yang ada pada dirinya. Virus tersebut merupakan kondisi jiwa yang mendorong seseorang untuk mencapai kinerja secara optimal. Ada tiga jenis virus sebagai pendorong kebutuhan yaitu kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan berkuasa. Karyawan perlu mengembangkan virus tersebut melalui lingkungan kerja yang efektif untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan perusahaan.
Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dengan ciri-ciri seseorang melakukan pekerjaan dengan baik dan kinerja yang tinggi. Kebutuhan akan berprestasi tinggi merupakan suatu dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk berupaya mencapai target yang telah ditetapkan, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan dan memiliki keinginan untuk mengerjakan sesuatu secara lebih lebih baik dari sebelumnya.
Karyawan dengan motivasi berprestasi tinggi sangat menyukai tantangan, berani mengambil risiko, sanggup mengambil alih tanggungjawab, senang bekerja keras. Dorongan ini akan menimbulkan kebutuhan berprestasi karyawan yang membedakan dengan yang lain, karena selalu ingin mengerjakan sesuatu dengan lebih baik. Berdasarkan pengalamam dan antisipasi dari hasil yang menyenangkan serta jika prestasi sebelumnya dinilai baik, maka karyawan lebih menyukai untuk terlibat dalam perilaku berprestasi. Sebaliknya jika karyawan telah dihukum karena mengalami kegagalan, maka perasaan takut terhadap kegagalan akan berkembang dan menimbulkan dorongan untuk menghindarkan diri dari kegagalan.
-Bab 2.4 Konflik
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan nya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
-Bab 2.5 Pengembangan Karir
Pengembangan karier adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang ditempati seseorang selama masa kehidupan tertentu. Pengertian menempatkan posisi/ jabatan seseorang pekerja di lingkungan suatu organisasi, sebagai bagian rangkaian dari posisi/ jabatan yang ditempati selama masa kehidupannya. Posisi itu ditempatnya selama kehidupannya, sejak awal memasuki suatu organisasi/ perusahaan, sampai saat berhenti, baik karena pension atau berhenti/ diberhentikan maupun karena meninggal dunia.
Bab 3 – Kesimpulan
Kesimpulannya yaitu, jika kinerja suatu karyawan itu ingin menjadi baik maka tidak luput dari unsur-unsur yang ada di atas tadi. Selain menjadi unsur-unsur , hal di atas juga merupakan suatu syarat agar kinerja suatu karyawan itu bisa menghasilkan sesuatu yang baik terhadap karirnya . Apabila syarat-syarat itu tidak dapat di penuhi dengan baik atau salah satu syarat ada yang tidak seimbang, maka kinerja suatu karyawan pun juga tidak akan optimal. Contohnya saja apabila konflik pada suatu kinerja karyawan itu terlalu besar ataupun tidak seimbang dengan yang lainnya, maka keseimbangan yang seharusnya membangun malah menjadi merusak. Oleh karena itu kinerja yang terjadi di Indonesia saat ini semoga bias menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi. Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah.
Manusia pada dasarnya memiliki nilai keindahan.Keindahan itu sendiri bukan hanya dimiliki oleh manusia, hewan, tumbuhan, tempat, lukisan,musik dan lain-lain juga memiliki nilai Keindahan.Keindahan itu adalah anugerah yang di berikan oleh Tuhan YME kepada ciptaanya.Banyak orang-orang yang mengatakan Keindahan itu adalah sesuatu yang enak di pandang,menakjubkan,bagus dan hal-hal yang membuat kita senang.Akan tetapi pengamat lah yang menentukan apakah objek yang di amati oleh pengamat itu memiliki nilai keindahan atau tidak.
Sebagai contoh :
-Seorang seniman yang menyukai ataupun senang melihat sebuah karya seni , maka menurut si seniman, karya seni tersebut memiliki nilai keindahan yang dapat di lihat dengan mata.
-Seorang laki-laki yang tertarik pada seorang wanita karena kecantikannya , maka menurut si laki-laki itu perempuan itu memiliki nilai keindahan yang dapat dilihat oleh mata.Lain halnya ketika seorang laki-laki tertarik pada wanita karena wanita tersebut memiliki Inner Beauty ( kecantikan dari dalam ), wanita tersebut juga memiliki keindahan akan tetapi keindahan tersebut tidak dapat dilihat oleh mata biasa, melainkan dapat kita lihat dengan mata hati yang kita miliki.
Keindahan sejati hanyalah dimiliki oleh sang Pencipta yaitu Tuhan YME, keindahan yang dimiliki oleh Tuhan itu tidak ada batasnya.Sedangkan keindahan yang dimiliki oleh makhluk ciptaanya itu memiliki batas, yaitu batas ruang dan waktu.Keindahan juga identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah.
Oleh karena itu setiap benda yang tidak memiliki kebenaran, maka sesungguhnya benda tersebut juga tidak memiliki nilai keindahan.
Manusia diciptakan untuk menjalani kehidupan ini sesuai dengan ketentuan yang ada.Dalam berkehidupan manusia seringkali mengalami yang namanya Penderitaan.Penderitaan artinya segala sesuatu (baik fisik maupun non fisik) yang kita rasakan, akan tetapi perasaan kita itu tertekan dan membuat kita tidak nyaman degan perasaan yang sedang kita alami.Hal inilah yang yang dapat kita sebut dengan penderitaan.
Penderitaan itu bukan hanya terjadi pada manusia , akan tetapi hewan dan tumbuhan pun juga bisa merasakan yang namanya penderitaan.Mengapa hewan dan tumbuhan bisa merasakan penderitaan ? Karena hewan dan tumbuhan itu juga memiliki perasaan sama layaknya manusia.Penderitaan bisa juga di sebabkan dari dalam/internal maupun dari luar/eksternal.
-Penderitaan dari dalam/Internal :
Penderitaan dari dalam ini bisa juga muncul dari diri kita sendiri.Mungkin faktor kesalahan kita sendiri, kecerobohan, kelalaian dan ketidaktahuan itu juga bisa menyebabkan penderitaan.Penderitaan ini sangatlah sering kita jumpai di masyarakat sekitar,sebagai contohnya saja ketika kita ingin menghadapi ujian, akan tetapi kita menyepelekannya dan kita tidak belajar.Maka, lihatlah hasilnya kita mungkin saja tidak lulus ujian,tidak lulus ujian juga merupakan penderitaan dari dalam yang di sebabkan karena kelalaian kita sendiri.Contoh lainya yaitu ketika seseorang belum memahami dan mengetahui sifat kehidupan, maka yang terjadi hanyalah penderitaan yang disebabkan oleh ketidaktahuan
-Penderitaan dari luar/Eksternal :
Penderitaan dari luar ini disebabkan oleh adanya faktor yang bukan berasal dari luar.Mungkin dari lingkungan, pergaulan, bahkan yang disebabkan dari orang lain.Contohnya apabila ada orang lain yang kita sayangi/kita cintai meninggal dunia, otomatis kita akan kehilangan yang amat sangat dan yang nantinya akan berubah menjadi penderitaan.Oleh karena itu kita sudah sepantasnya mangamati, mempelajari dan mempersiapkan.Agar sewaktu-waktu apabila apa yang kita miliki itu menghilang/berpisah/meninggalkan kita, kita tidak lagi menderita, sekalipun kita menderita, penderitaan itu tidak berangsur-angsur/tidak terlalu lama.
Seseorang yang sedang/telah mengalami penderitaan itu mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam – macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini di ungkapkan dalam pribahasa “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “Nasi sudah menjadi bubur”. Akan tetapi tidak semua dampak dari penderitaan merupakan dampak yang negatif. Penderitaan harus segera diselesaikan. Karena keluar dari penderitaan berati melanjutkan kehidupan dengan harapan membuat kehidupan jauh lebih baik dari sebelumnya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa,atau anti ibu tiri maka ia berjuang melawan sikap ibu tiri atau anti kekerasan maka ia beruang menentang kekerasan, dan lain – lain.
Secara etimologi (menurut asal-usul kata) kesusastraan berarti karangan yang indah. “sastra” (dari bahasa Sansekerta) artinya : tulisan, karangan. Akan tetapi sekarang pengertian “Kesusastraan” berkembang melebihi pengertian etimologi tersebut. Kata “Indah” amat luas maknanya. Tidak saja menjangkau pengertian-pengertian lahiriah tapi terutama adalah pengertian-pengertian yang bersifat rohaniah.
Ada beberapa nilai yang harus dimiliki oleh sebuah ciptasastra. Nilai-nilai itu adalah : Nilai-nilai estetika, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai yang bersifat konsepsionil. Ketiga nilai tersebut sesungguhnya tidak dapat dipisahkan sama sekali. Sesuatu yang estetis adalah sesuatu yang memiliki nilai-nilai moral. Tidak ada keindahan tanpa moral. Tapi apakah moral itu? Ia bukan hanya semacam sopan santun ataupun etiket belaka. Ia adalah nilai yang berpangkal dari nilai-nilai tentang kemanusiaan. Tentang nilai-nilai yang baik dan buruk yang universil. Demikian juga tentang nilai-nilai yang bersifat konsepsionil itu. Dasarnya adalah juga nilai tentang keindahan yang sekaligus merangkum nilai tentang moral.Nilai-nilai estetika kita jumpai tidak hanya dalam bentuk (struktur) ciptasastra tetapi juga dalam isinya (tema dan amanat) nya. Nilai moral akan terlihat dalam sikap terhadap apa yang akan diungkapkan dalam sebuah ciptasastra cara bagaimana pengungkapannya itu. Nilai konsepsi akan terlihat dalam pandangan pengarang secara keseluruhan terhadap masalah yang diungkapkan di dalam ciptasastra yang diciptakan.
Dalam kesusastraan Indonesia masalah itu dengan jelas dapat dilihat. Misalnya kenyataan-kenyataan yang ada sekitar tahun 20-an terutama dalam masyarakat Minangkabau ialah masalah : kawin paksa. Pengarang kita pada waktu itu punya suatu sikap dan tidak puas dengan realitas objektif itu. Sikap itu bersifat subjektif: bahwa ia tidak senang dan memprotes. Akan tetapi sikap itu juga bersifat intersubjektif karena sikap itu dirasakan pula sebagai aspirasi yang umum. Sikap-sikap subjektif dan intersubjektif itulah yang kemudian diungkapkan di dalam ciptasastra-ciptasasra.
Ilmu yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan, pengertian tersebut adalah pengertian ilmu budaya dasar secara sederhana.Pengertian Ilmu Budaya Dasar secara luas yang dimana ilmu pengetahuan yang sudah mempelajari segala tentang budaya dan ilmu budaya dasar berperan penting dalam suatu masyarakat yang dimana dapat mengembangkan kepribadian kita serta wawasan kita mengenai budaya,seperti aspek kesenian adat istiadat,bahasa suatu bangsa untung lebih mengenal budaya yang ada dalam bangsa .
Budaya juga memiliki hubungan dengan prosa. Prosa, yang termasuk dalam sastra, terkadang disebut-sebut sebagai narrative fiction, prose fiction, atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia, sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan di definisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, novel, atau cerita pendek.
Hubungan antar Manusia dengan Kebudayaan
Apa itu Manusia ? Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang diberi Nyawa / Ruh , Akal Pikiran , dan masih banyak lagi . Yang ditugaskan untuk menjalankan segala perintah-NYA dan menjauhi segala larangan-NYA.
Manusia diberi Akal oleh tuhan untuk Berfikir mengenai segala hal yang positif , akan tetapi banyak manusia yang menggunakan Akal ntuk bertindak hal-hal yang negatif.Manusia tergolong makhluk sosial karena tidak bisa hidup sendiri.Mereka bergantung dengan manusia yang lainya dalam berkehidupan,tidak ada satupun manusia di dunia ini yang tidak memerlukan orang lain.Mereka(manusia) yang berkata tidak membutuhkan siapapun itu sama saja dengan seorang pembohong besar yang sangat sombong dengan kebohongannya.
Didunia ini sifat manusia sangat beragam , karena saking beragamnya akhirnya muncul sesuatu yang dinamakan dengan kebudayaan.Kebudayaan dan Manusia itu sesuatu yang berbeda akan tetapi kedua hal ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan bagaimanapun caranya,secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan itu : Manusia sebagai yang melakukan kebudayaan , dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan oleh manusia.
Pada Hakekatnya fungsi kebudayaan itu untuk mengatur dan mengontrol manusia agar dapat memahami bagaimana caranya berperilaku dan bertindak dalam menentukan sikap kalau-kalau manusia ingin menjalin hubungan dengan manusia yang lainnya.Selain itu kebudayaan juga bisa sebagai wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan / emosi manusia di dalam kehidupan.Kebudayaan itu sendiri bisa berubah sewaktu-waktu , hal ini dikarenakan kebudayaan itu bersifat dinamis , apabila kebudayaan yang satu di gabungkan dengan kebudayaan yang lain , maka akan menghasilkan kebudayaan yang baru.
Apa itu Ilmu Budaya Dasar ( IBD ) ?
Secara garis besar , Ilmu budaya dasar itu adalah suatu ilmu pengetahuan yang dapat di jadikan dasar sebagai sebuah pengertian umum mengenai masalah - masalah yang berhubungan dengan manusia dan kebudayaan.
Tanpa adanya Ilmu Budaya Dasar ini , manusia tidak akan bisa membangun suatu ikatan antar manusia yang lainnya.Selain sebagai Ilmu pengetahuan , Ilmu Budaya Dasar ini juga merupakan jalan atau pedoman dalam bertindak maupun berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia , baik itu dalam bentuk jasmani maupun rohani.
Dalam beberapa aspek berkebudayaan , hal ini memiliki Nilai positif maupun Negatif.
Nilai Positif nya :