Free Kakashi Cursors at www.totallyfreecursors.com
Free Gatenmaru ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Arizal Sandi Disconnected: Tugas Softskill 2

Pages

Dari pada Bengong mending liat BLOG guee :D :D :D

This Blog is so so so far from PERFECT ! :)

Silahkan Pilih Warna Latar Blog ini Sesuai Dengan kenyamanan Yang Anda Suka




Rabu, 17 April 2013 di 01.45 Diposting oleh Mohammad Arizal Sandi 0 Comments

#Menjelaskan mengenai perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Bayangkan dua barang yang sangat kamu inginkan saat ini.Tetapi, kamu harus memilih salah satu dari barang tersebut.Barang mana yang akan kamu pilih ? Kamu tentu memilih barang A,misalnya, karena ia dapat memberi kepuasan paling tinggi.Artinya, kamu lebih menyukai barang A daripada barang B. Jadi, tidak mengherankan jika ultility dianggap sebagai fungsi psikologi dari konsumen yang dapat diukut. Untuk itu, para ahli ekonomi menggunakan ultility sebagai alat pengukur perilaku konsumen dalam mengkonsumsi barang yang mampu memberikan kepuasan tertinggi.
Perilaku konsumen dapat dipelajari melalui dua pendekatan yaitu, pendekatan cardinal (cardinal approach) dan pendekatan ordinal (ordinal approach).Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada point yang ke 2.

#Menjelaskan mengenai pendekatan perilaku konsumen

-Jelaskan macam-macam pendekatan perilaku konsumen ( beserta contoh persoalannya )
1.Pendekatan kardinal
Pendekatan cardinal sering juga dikenal dengan nama pendekatan marginal utility (MU). Sebelumnya, kita telah mengenal istilah ultility sebagai kuruan kepuasan konsumen.Tetapi, taukah kita apa yang dimaksud dengan marginal ulility ( MU )? Marginal utility adalah tambahan kepuasan yang kita peroleh karena tambahan unit barang yang kita konsumsi. Marginal utility akan semakin menurun apabila kita semakin banyak unit barang yang kita konsumsi. Keadaan inilah yang dikenal sebagai hukum Marginal ultility yang semakin berkurang ( Law of Diminishing Marginal Utility ). Salah satu tokoh ekomoni mengungkapkan teori perilaku konsumen ialah H.H Gossen.Beliau mengemukakan teorinya dalam Hukum Gossen 1 dan Gossen 2, yang berbunyi :
Hukum gossen 1 : “Tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan semakin berkurang apabila ia terus menerus menambah konsumsinya atas barang tersebut. Apabila konsumsi atas barang tersebut ditambah satu unit lagi, nilai guna total akan berkurang dan tambahan nilai guna akan menjadi negative”.
Hukum gossen 2 : “Setiap orang akan berusaha memenuhi kebutuhannya atas beberapa barang dan jasa yang dapat memberikan tingkat kepuasan yang sama”.


2.Pendekatan Ordinal

Pendekatan ordinal dimotori oleh J.Hicks dan R.J.Allen (1934).Kedua tokoh ini menegaskan bahwa kepuasan tidak perlu diukur (unmeasurable utility), tapi cukup dibuat peringkat atau ranking (ordinal magnitude). Konsumen harus mampu membuat keputusan untuk memilih suatu barang yang akan dikonsumsi diantara berbagai pilihan yang ia hadapi. Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat dengan satu satuan. Tingkat kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah. Dalam pendekatan ini digunakan beberapa anggapan yaitu konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang tertentu, konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu, dan konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan.
Didalam pendekatan ini ada beberapa faktor penting yaitu :
-Tingkat subtitusi marginal ( MRS )
Jumlah barang Y yang harus di korbankan seorang konsumen untuk memperoleh satu unit tambahan barang X, namum ia tetap berada pada kurva indiferen yang sama (Salvatore, 1997). Apabila kombinasi barang yang dipilih konsumen bergerak turun pada kurva indifiren, besarnya MRSxy akan menurun pula.

-Garis kendala anggaran ( Budget Constrain Line )
Garis yang menunjukan kombinasi alternatif dari barang-barang yang dapat dibeli oleh konsumen dengan pendapatan yang tersedia dan dengan harga tertentu.

-Kepuasan maksimum konsumen ( Ekuilibrium Konsumen )
Seorang konsumen berada dalam kondisi kepuasan maksimum (ekuilibrium) apabila kendala pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut dapat memaksimalkan kepuaasan total (utilitas) dari pengeluarannya.


-Bagaimana macam-macam kepuasan konsumen terhadap macam-macam perilaku konsumen
a.  Kepuasan Fungsional : merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b.   Kepuasan Psikologikal : merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
Kepuasan konsumen sangat bergantung kepada persepsi dan harapan konsumen. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen antara lain :
- Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakankonsumen ketika sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen produk.
- Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya.
- Pengalaman dari teman-teman.

Ciri-ciri konsumen yang puas :
-Loyal terhadap produk
-Adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif
-Adanya pertimbangan dari perusahaan ketiak sudah menjadi kosumen

#Menjelaskan elastisitas,macam-macam besaran elastisitas ( beserta contoh persoalannya )

Elastisitas  adalah tingkat kepekaan jumlah barang yang diminta atau ditawarkan terhadap perubahan harga. Elastisitas digunakan sebagau alat untuk mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta ketika harga barang tersebut berubah.Misalnya, apakah yang akan terjadi pada permintaan barang-barang elektronik apabila harganya mengalami penurunan 1%? Perubahan itu mungkin lebih dari 1% atau bisa juga kurang dari 1%. Jika perubahan kecil atas harga menimbulkan perubahan yang besar sekali terhadap jumlah barang yang diminta,permintaan tersebut dikatan sangat peka ( elastis ). Sebaliknya, perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil daripada perubahan harganya maka permintaanya dikatakan tidak peka ( inelastis ).

Elastisitas permintaan mengukur presentase perubahan jumlah barang yang diminta yang diakibatkan oleh presentase perubahan tertentu dari harganya. Untuk itu, kita memerlukan angka satuan sebagai alat ukur. Angka pengukur tingkat kepekaan disebut koefisien elastisitas permintaan Ed, yaitu derajat kepekaan dari permintaan suatu barang terhadap perubahan harga tersebut. Elastisitas permintaan diukur dengan menggunakan rumus :

Ed =( Perubahan jumlah permintaan/ Jumlah permintaan semula) : (Perubahan harga/Harga semula)


Elastisitas penawaran adalah derajat kepekaan atas perubahan jumlah barang ang ditawarkan terhadap perubahan harga. Elastisitas penawaran ( Es ) mengukur presentase perubahan dalam jumlah barang yang ditawarkan yang diakibatkan besarnya presentase perubahan harga.

Es = (Perubahan jumlah penawaran/   Jumlah penawaran semula) : (Perubahan harga/Harga semula)
   


Macam-macam besaran Elastis :
1. elastisitas permintaan
2. elastisitas permintaan dan total penerimaan
3. elastisitas penerimaan
4. elastisitas silang
5. elastisitas penawaran
6. elastisitas fisika dasar
7. elastisitas harga dari permintaan

Contoh soal Elastisitas penawaran :







#Menjelaskan apa itu produsen dan fungsi produksi

Produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah konsumen.
fungsi produksi adalah fungsi yang menentukan output dari perusahaan untuk semua kombinasi masukan.
Fungsi produksi ada 4 :
1.      Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs),
2.      Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3.      Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4.      Pengendalian atau perawatan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan .

#Menjelaskan bagaimana mengoptimalkan/memaksimalkan produksi

Mengoptimalkan Produksi adalah upaya meningkatkan nilai dari suatu produksi. Seperti meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dsb
cara yang harus dilakukannya adalah sebagai berikut :
a. Biaya yang digunakan harus dipandang sebagai keuntungan potensial ( potential profit ), bukan pengeluaran atau ongkos produksi yang memang harus di keluarkan. Dengan demikian reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiansi akan meningkatkan keuntungan.
b. Setelah persepsi tentang biaya produksi diatas berubah, manajemen harus melaksanakan aktivitas produksi bernilai tambah ( bukan sekedar mengubah input menjadi output ) dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang minimum. Dengan cara ini perusahaan akan meningkatkan daya saing melalui strategi penetatapan harga ( pricing strategy ) yang kompetirif di pasar.
c. Keunggulan kompetitif produk dipasar akan meningkatkan pangsa pasar (market share) yang berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) dari penjualan produk itu
#Menjelaskan,menghitung, dan memilih biaya yang paling optimal ( beserta contohnya )
1. Perusahaan perlu melakukan pengendalian biaya produksi secara lebih efektif dengan memilih metode perhitungan yang lebih tepat dan akurat diterapkan pada perusahaan.
2. Perusahaan perlu meningkatkan dan menerapkan teknologi informasi yang lebih memadai untuk meningkatkan performa dan kinerja perusahaan dalam menunjang pengendalian biaya produksi pada khususnya dan kegiatan-kegiatan operasional pada umumnya.
3. Perancangan sistem informasi yang dilakukan lebih ditekankan pada fungsi simulasi perhitungan biaya produksi, maka pada penelitian lebih lanjut dapat dilakukan penambahan fungsi yang mendukung untuk diimplementasikannya sistem informasi yang mendukung operasional yang lebih luas dalam perusahaan.
4. Sebelum sistem diimplementasikan sebaiknya dilakukan user training pada departemen produksi mengenai perhitungan biaya poduksi
5. Untuk memperoleh biaya poduksi yang optimal dan mampu bersaing di pasar, perusahaan perlu melakukan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolahan sumber daya secara terus menerus dan berkesinambungan, mengingat masalah pengendalian biaya tidak mungkin hanya diatasi dengan pemilihan metode perhitungan yang paling tepat saja.

Sumber : Manusia dan Perilaku ekonomi, Ganeca.Sariono Endro,Subekti Slamet,A.Usman Burhanuddin,Jaharuddin M,Alwi M.





0 Responses so far.

Posting Komentar

    About Me

    Foto Saya
    Mohammad Arizal Sandi
    Lihat profil lengkapku

    Followers